Sabtu, 24 Januari 2015

DEAD GAMES

Dead games
Cerita ini hanya sebuah rekaan dan menggunakan peran anak ICL.

Cast: DIVO and DIVA
          DLL

-----> Part 1
--{}--Selamat datang "A""--{}--

HAPPY .....
READING.....

Sekolah IT WIND adalah sekolah pertama yang menyelenggarakan suatu games yang berujung kematian. Di mana akan ada 10 orang anak laki-laki dari sekolah berbeda yang ada di indonesia. Anak JUNIOR HIGH SCHOOL yang akan mengikuti "DEAD GAMES" tersebut.

"""WELCOME DEAD GAMES"""
                """""KE"""""
             """""""15"""""""

*************************

   Sekolah MAN JANE adalah sekolah pertama yang selau sering terpilih siswanya ke Sekolah IT WIND. Termasuk sekarang 4 anak laki-laki terpilih akan di sebutkan satu persatu menghadap kedepan lapangan yang luas ini.

"Good Morning"

seorang pria berdiri di hadapan murid-murid dengan senyum sinisnya. Nampak semua murid terlihat ketakutan.

"Sekolah ini,, sudah menjadi langganan buat mengikuti DEAD GAMES,, seperti sekarang sudah empat nama sudah tercantum di amplop merah ini"

pria tersebut mengibar-ngibarkan amplop tersebut

"Orang yang saya panggil di harapkan maju kedepan"

Pria tersebut membuka amplopnya,, semua menampakan wajah ketakutan,, siapa yang mau mengikuti permainan tersebut

" 1. Cakka Kawekas Nuraga
   2. Gabriel Stevent Damanik
   3. Alvin Jonathan Sindhunata
   4. Mario Stevano Aditya
Haling

Silahkan maju ke depan"

Perintah si pria dengan tegas,,. Semua kaget orang terpilih merupakan BOYS WANTED sekolah tersebut. Pingin semua menolak,, termasuk guru-guru,,. Namun apa di kata, keputusan ini tidak bisa di bantah. Dan kegiatan ini sudah resmi di setujui oleh penghuni bumi ini. Orang tua mereka juga tidak bisa membantahnya,, sebelum mereka masuk ke sekolah ini,, mereka sudah dapat surat perjanjian dengan pihak IT WIND.

Ke empat  laki-laki tersebut,, sudah berdiri di hadapan mereka,, wajah yang selalu ceria, kini menampakan rasa ketakutan luar biasa,, mereka langsung di bawa masuk ke dalam ruang guru. Di dalam ruang guru,, telah nampak orang tua mereka, mereka langsung memeluk orang tuanya dengan di penuhi tangis. Mungkin akan menjadi sebuah pelukan untuk terakhir.

"Mah ma'afin cakka,, kalau cakka punya salah, hiks.. hiks.. cakka sayang mamah,, papah,,, hiks.. hiks..."

Cakka menangis dengan air mata,, yang deras,,. Membuat orang yang melihat ikut, menagis. Orang tuanya tidak mampu untuk berkata apa-apa, mereka semakin mempererat pelukannya.

"Bunda,, jangan nangis,, gabriel gak sanggup kalau bunda nangis hiks.. hiks.."

Gabriel megusap air mata,, orang tuanya,, dengan lembut. Membuat orang tuanya makin deras mengeluarkan air mata

"Ma'afin mamah ya,, mamah gak bisa menjadi mamah yang baik"

Tangis mamah dari rio,, sambil memeluk anaknya

"Mamah sudah menjadi yang terbaik buat rio,, rio yang minta ma'af,, rio belum sempat membahagiakan mamah"

Rio berusaha untuk tetap tenang dengan kondisi sekarang ini,, walaupun air mata mengalir,, tapi rio tak akan nangis keras di depan orang tuanya.

Alvin,, menagis sendiri, tak ada orang tuanya yang dapat menenangkan dirinya, orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya,. Alvin merasa iri terhadap, teman-temanya. Sehingga tangisan alvin terhenti ketika seseorang datang dan langsung memeluknya dengan tangis.

"Alvin ma'afkan mamah,, mamah terlalu sibuk,, dengan pekerjaan mamah"

Tangis mamah alvin begitu keras, alvin merasakan bahagia sekali, dapat pelukan hangat dari mamahnya. Sehingga alvin langsung memeluk mamahnya dengan kuat

"Alvin hiks.. senang mamah meluk alvin,, alvin sayang mamah,, alvin sekarang bahagia walau alvin harus mati,, karna mamah udah peluk alvin, makasih mah"

Rasa rindu pelukan dari mamhanya sudah terbalas. Alvin sangat senang dengan keadaan sekarang.

Semua berpelukan dengat erat,, sehingga tangis begitu terdengar kencang di dalam ruang guru tersebut.

"Ayo semuanya,, kalian segera bersiap, kita akan berangkat sekarang"

salah satu pengurus,. Memecahkan kesedihan tersebut. Namun mereka tetap diam dan masih berpelukan

"Cepat lepas,, kita akan berangkat sekarang,, pengawal bawa mereka"

Pengurus tersebut geram,, dan akhirnya mereka di lepaskan dengn paksa, tangis mejadi keras kembali

*************************

Sekolah VERGA STAR adalah sekolah ketiga yang selalu terpilih siswanya ke Sekolah IT WIND. Termasuk sekarang dua anak laki-laki terpilih akan di sebutkan untuk menghadap kedepan aula mewah tersebut.

"Selamat pagi"

Sapa ramah seorang perempuan,, kepada seluruh murid Verga Star

"Pagi"

Seluru murid menjawab dengan begitu ragu dan takut.

"Selamat kembali buat sekolah ini yang kembali terpilih,, OK ini lah dua kandidat yang sudah terpilih

1. Rizky Patrick Egeten
2. Yohanes Baptista Obiet Panggrahito

Ayo maju kedepan"

Wanita tersebut,, tersenyum dengan puas.

Terlihat dua lelaki maju kedepan dengan menunduk. Sungguh di sayangkan anak yang terpilih adalah anak kebanggaan sekolah. Begitu banyak perestasi yang di dapat oleh mereka. Murid-murid jadi ribut, akan terpilihnya dua anak tersebut. Muridpun di bubarkan, dua anak lelaki tersebut dibawa ke ruang rapat sekolah tersebut. Haru terdengar dengan jelas di ruangan tersebut. Terutama buat orang tua mereka,, begitu keras menagis.
"Mah sudah jangan menangis, obiet ikhlas kok,, obiet sanggup buat menjalani semuanya,, mamah jangan khawatir, obiet pasti baik-baik saja"

Obiet berusaha menenangkan orang tuanya yang dari tadi terus menangis.

"Mah,, berhenti nangisnya,, mamah sayang gak sama kiki,, kiki gak mau melihat mamah menangis,, kiki gak akan tenang kalau mamahenagis kaya gini"

Kiki mempererat pelukan orang tuanya, kiki harus terlihat kuat di hadapan orangtuanya.

"OK anak-anak ayao kita berangkat"

Wanita tersebut meninggalkan ruang rapat tersebut,, si ikuti dengan obiet dan kiki dengan menunduk dan tangannya saling berpegangan. Sedangkan yang di tinggalkan menangis dengan keras.

Di tunggu saran dan kritiknya...
                      []{<>}[]